Bagi sebagian orang termasuk saya,kucing merupakan hewan lucu dan manis. ;)
Kucing telah berbaur dengan kehidupan manusia paling tidak
sejak 6.000 tahun SM, dari kerangka kucing
di pulau siprus . orang mesir kuno dari 3.500 SM telah menggunkan kucing
untuk menjauhkan tikus atau hewan pengerat dari lumbung yang menyimpan hasil panen.
Saat ini kucing adalah salah satu hewan peliharaan
terpopuler di dunia. Kucing yang garis keturunannya tercatat secara resmi
sebagai kucing trah atau galur murni (pure breed), seperti Persia, siam, manx,
sphinx. Kucing seperti ini biasanya dibiakkan di tempat pemeliharaan resmi. Jumlah
kucing ras hanya 1% dari seluruh kucing di dunia, sisanya adalah kucing dengan keturunan campuran seperti kucing liar atau kucing kampung.
Aspek Budaya
Pada masa silam diyakini bahwa nenek moyang kucing adalah
Miacis, binatang liar pada masa Eosen yang sosoknya mirip musang, kira-kira 50
juta tahun silam.
Catatan paling awal tentang usaha domestikasi kucing adalah
sekitar tahun 4000 SM di mesir, ketika kucing digunakan untuk menjaga toko bahan
pangan dari serangan tikus. Namun, baru-baru ini dalam sebuah makam di
Shillourokambos, Siprus, bertahun 7500 SM, ditemukan kerangka kucing yang
dikuburkan bersama manusia. Karena tikius bukanlah hewan asli Siprus, hal ini
menunjukan bahwa paling tidak pada saat itu telah terjadi usaha domestika
kucing. Kerangka kucing yang ditemukan di Siprus ini mirip dengan spesies
kucing liar yang merupakan nenek moyang kucing rumahan saat ini.
Pada tahun 1.800-an ditemukan suatu kuburan atau tepatnya “situs” berisikan 300.000 mumi
kucing dalam keadaan masih utuh, yang
menandakan dahulu kucing memang suatu hewan yang special. Orang mesir kuno
menganggap kucing sebagai penjelmaan Dewi Bast, juga dikenal sebagai Bastet
atau Thet. Hukuman untuk membunuh kucing adalah mati, dan jika ada kucing yang
mati kadang di mumikan seperti halnya manusia.
Di abad pertengahan, kucing sering dianggap berasosiasi
dengan penyihir dan sering dibunuh dengan dibakar atau dilempar dari tempat
tinggi. Beberapa ahli sejarah berpendapat bahwa takhyul seperti inilah yang menyebabkan
wabah Black Death menyebar dengan cepat. Black Death diperkirakan merupakan
sebuah wabah penyakit pes di Eropa pada abad ke-14. Cepatnya penyebaran wabah
ini menyebabkan banyak orang waktu itu percaya bahwa setanlah yang menyebabkan
penyakit tersebut. Pernyataan Paus menyebutkan bahwa kucing yang berkeliaran
dengan bebas telah bersekutu dengan setan. Karena pernyataan ini, banyak kucing
dibunuh di Eropa pada saat itu. Penurunan
populasi kucing menyebabkan meningkatnya jumlah tikus, hewan pembawa penyakit
pes yang sesungguhnya.
Saat ini, orang masih percaya kucing hitam adalah pembawa
sial sementara ada yang percaya bahwa kucing hitam justru membawa
keberuntungan. Kucing juga masih di asosiasikan dengan sihir. Kucing hiitam
sering diasosiasikan dengan Halloween. Penganut
wicca dan neopaganisme yang lain mempercayai bahwa kucing sebenarnya baik, mampu
berhubungan dengan dunia lain, dan dapat merasakan adanya roh jahat.
Di asia, kucing termasuk kedalam salah satu zodiac Vietnam.
Namun kucing tidak termasuk ke dalam zodiac Tionghoa. Menurut legenda, ketika
Raja Langit mengadakan pesta unuk hewan yang akan dipilih menjadi zodiac, ia
mengutus tikus untuk mengundang hewan-hewan yang telah dipilihnya. Bagian kisah
ini diceritakan dalam berbagai versi, tikus lupa untuk mengundang kucing, tikus
menipu kucing menipu kucing mengenai hari pesta, dan berbagai variasi lainnya. Pada
akhirnya kucing tidak hadir dalam pesta itu, tidak terpilih menjadi hewan
zoadik, sehingga memiliki dendam kesumat pada tikus.
Dalam syariat Islam, seorang muslim diperintahkan untuk
tidak menyakiti atau bahkan membunuh kucing, berdasarkan hadist shahih yang
diriwayatkan oleh Imam Muslim dari kisah Abdullah bin Umar dan Abu Hurairah. Hukum
menjual dan membeli kucing pun dalam syariat Islam adalah haram hukumnya berdasarkan
dalil hadist Nabi Muhammad dan kaidah
fiqih (al-qawa’id al-kulliyah).
sumber : Wikipedia